Salam dari smp 5 tayan hilir kab. Sanggau

Seperti kita ketahui selama ini, aplikasi DAPODIK merupakan satu-satunya penjaringan data pendidikan setelah PADAMU NEGRI di non aktifkan.
dalam hal ini, dapodik sangat penting untuk sebuah sekolah, karena skrg dapodik merupaka satu-satunya aplikasi untuk mendapatkan data yang valid dari sebuah sekolah. serta peran serta OPERATOR  SEKOLAH yang handal dan info yang up to date sangat di perlukan sekolah.
dalam hal ini, data yg di input untuk mengelurkan tunjagan sertifikasi guru di ambil dari dapodik. dan guru terbeut bisa memeriksa apakah DATA tersebut valid atau tidak dengan mengunjungi halaman info ptk. dan jika ada kesalahan, gurulah yang bertangung jawab dalam hal memperbaiki data tersebut.

“Yang harus disadari oleh guru adalah bahwa tanggung jawab untuk memperbaiki data bukanlah pada operator sekolah,” kata Ansyarudin Andhin, staf pada Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, ketika menjadi pembicara pada Training of Trainers Sistem Pendataan Dapodik di Hotel Harris Convention Center Bandung, Jawa Barat, Senin, 16 November 2015.

tambah Ansyarudin, diberi kesempatan selama enam bulan untuk memperbarui (update) datanya mulai Januari hingga Juni. Jika dalam jangka waktu tersebut tidak dilakukan pembaruan data atau terjadi kesalahan pengisian data, maka guru yang bersangkutan tidak mendapatkan tunjangan.
“Enam bulan mereka harusnya bisa melihat datanya dari awal salahnya di mana. Yang terjadi, mereka menyadari kesalahan ketika sudah terlambat,” ungkapnya.
Menurut Ansyarudin, Ditjen GTK memiliki sistem validasi data guru. Di dalamnya termuat aturan-aturan dan level validasi. Data yang dimasukkan oleh guru tidak begitu saja diterima sebagai informasi yang benar.
Misalnya, ada guru mengaku mengajar matematika pada sebuah rombongan belajar (rombel) selama 7 jam. Sistem akan mengetahui apakah data tersebut benar atau manipulasi untuk memenuhi jam mengajar 24 jam. “Kalau ketahuan, sistem kita akan langsung memberikan warning,” tegas Ansyarudin. salam satu data.
 

0 komentar:

 
Top